Wednesday, September 21, 2011

~ life »

Monday, May 18, 2009

"...bagaimana ianya bermula,,"














.....A'uzubillahhiminasyaitannirrajim,,




Bissmillahirrahmannirrahim,,







Dari hujung karma pintal secangkil darah,yang membentuk akal ini membenarkan sang pengemis mengungkilkan seadanya sebuah ceritra yang mungkin kalian juak mendengarnya (membaca).




Apatah adanya insan yg dilahirkan di tanah serendah sekebun bunga..




lalu menciptakan dunianya sendiri dari mata akal dan hati.

Friday, September 16, 2011

dibawah sedar

...Inginku sendirian, mencari jalan pulang
Bekal-bekal yg ditinggalkan.Masih belum dipenuhkan.Jauhnya perjalanan tak pernah ku pasti.
Kiri kanan ku masih beronak duri

apalah arti

apalah arti hidup tanpa cinta
apalah arti cinta tanpa kasih
dan apalah arti diriku tanpa hadirmu
apalah arti semua tanpa dirimu

ada dalam pelukku
bersatu selamanya
karna cintaku ada untuk dirimu
memberikan semua yang terindah
karna kasih suciku hanya untukmu
yang takkan mungkin hilang
dan takkan pernah bisa
sirna

ada dalam pelukku
bersatu selamanya
karna cintaku ada untuk dirimu
memberikan semua yang terindah
karna kasih suciku hanya untukmu
yang takkan mungkin hilang

rindu pada angin lalu

Segala impianku bersamamu
Rebah tersungkur lemah jadi layu
Bermusim lama kita
Berdua dan bercinta
Kini masa menguji kita

Keringlah airmata mu sayangku
Senyumlah biarku tatap wajahmu
Moga jadi penawar
Hingga kita bersua
Meneruskan cinta lama

Kan ku utus berita padamu
Cuba ku hampiri dikau selalu
Perpisahan ini bukannya bererti
Terputusnya kasih ku

Walau kita berjauhan
Tinggal cintaku dalam hatimu
Janji kau tidak berubah
Sehingga aku tiba
Kembalikan semangat cinta

Rindu pada angin lalu
Bawa asmara dendam jiwaku
Sungguh cintaku padamu
Tidak bergoyah jua
Hanya takdirnya memisahkan

Monday, September 12, 2011

Friday, September 9, 2011

Sunday, September 4, 2011

disini suatu ketika

..Belahan bayu di setiap penjuru alam
Kedingin malam bertemankan rembulan diufuk langit dengan hanya disinari bebintang
Sayup-sayup suara pemuda mengalunkan lagu
Ditemani gadis-gadis liar disisi
Disitu tempat bermandikan kerinduan, memahat janji, berduka lara
Aku jua ada disana,
Disisiku deruman ombak tak henti membelah pantai
Percikan air nya masih seperti dulu..
Di sini suatu waktu,
Pernah menjadikan gelanggang mengadu rindu
Pernah menjadi saksi memahat janji
Pernah menjadi saksi jatuhnya air mata
Bersama keindahan alam, berdiri aku menghujani pepatah cinta
Pada pasangan nian bersenda gurau
Bersemilah cinta
..Dan yang tertinggal kini
Hanya bayang meresahkan..bersemadi
Bagai pusara cinta
Untuk ku kenangkan ditika sepi